Friday, February 13, 2009

CiNTa NggAk PerLu DiPiKir !!


Jatuh cinta…berjuta rasanya…itu katanya Tante..eh Mbah Titik Puspa. Kontan saja kita semua pasti manggut-manggut tanda setuju. Memang kalau lagi jatuh cinta rasanya berapi-api melulu, apalagi pas lagi anget-angetnya jadian, wuiihh...bulan madu terus. Bawaannya lengket kayak perangko. Awal mulanya memang indah, namun bila kita terlena, tanpa kita sadari rasa menggebu-gebu itu semakin lama surut dan semuanya menjadi tak lagi istimewa. Belaian sayang rasanya tak selembut belaian pertama yang kita terima, kecupan lembut rasanya tak seindah kecupan pertama. Semuanya menjadi begitu biasa…bahkan membosankan..Hingga pada akhirnya, orang banyak menggali dan mencari makna cinta. Pencarian akan makna cinta itulah, yang sebenarnya memicu antusiasme kita untuk merayakan hari valentine. Karena kita berpikir, hari valentine bisa menjadi momentum tepat untuk mengingatkan kita akan makna cinta, dan merangsang hati serta pikiran kita untuk terus menerus mengagungkan cinta. Tapi justru disitulah masalahnya, kita terlalu banyak berpikir soal cinta !!

Ketika hari valentine tiba, kita sibuk mempersiapkan segala hal yang terbaik bagi pasangan kita dan orang yang kita kasihi. Entah bagaimanapun caranya, bunga dan coklat menjadi sesuatu yang hukumnya wajib untuk kita berikan. Ucapan selamat dengan beragam untaian kata-kata indah nan puitis adalah sesuatu yang wajib keluar dari bibir kita. Lagu-lagu yang terngiang di telinga pun haruslah lagu-lagu yang lembut, melow dan berkesan romantis. Tidak ketinggalan pula puisi-puisi cinta bernada mesra yang ikut berseliweran melalui sms, surat ataupun email. Hari valentine seakan-akan menjadi hari yang “manis”, dimana setiap orang berpikir keras untuk menyenangkan hati orang yang dikasihinya. Tetapi sekali lagi, disitulah masalahnya, kita terlalu banyak berpikir soal cinta !!

Cinta pada hakekatnya adalah rasa, timbul dari perasaan ingin menyayangi, melindungi, memanjakan, dan memberikan yang terbaik. Artinya setiap orang yang memiliki rasa, maka ia juga memiliki cinta. Hal ini menunjukkan bahwa sebetulnya kita tidak perlu mencari makna cinta, kita tidak perlu menggali arti cinta dan kita tidak perlu pula berpikir soal cinta. Mengapa ?? Karena cinta itu adalah kita ! Kita adalah makhluk cinta ! Kita tidak perlu bunga atau coklat untuk menunjukkan cinta yang kita miliki, karena cinta adalah bagian dari hakekat kita sebagai manusia. JIKA KITA INGIN MENUNJUKKAN CINTA, MAKA TUNJUKKANLAH DIRI KITA APA ADANYA !! Cinta yang kita tunjukkan tidak akan menjadi bermakna jika ia hanya disalut oleh topeng-topeng keromantisan yang tidak tulus. Karena dengan demikian, maka cinta yang menggebu-gebu itu hanya akan menjadi sesuatu yang sementara. Itulah mengapa banyak orang merasakan adanya perbedaan rasa cinta mula-mula dengan cinta yang sudah berjalan sekian lama. Karena ia tidak didasari dengan kejujuran dan ketulusan yang apa adanya, namun dibangun di atas pondasi keindahan dan keromantisan yang semu.

Jika ada yang bertanya pada saya tentang makna cinta, maka ini jawaban saya: Cinta adalah suatu wujud keinginan, dalam niat dan tindakan. Cinta harus menjadi sesuatu yang mendasari segala sesuatu, membuat segala sesuatu menjadi ringan dan memberi tanpa mengharapkan balasan. Cinta tidak berkata: "aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu”, tetapi cinta berkata: "aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu". Cinta mengubah kekerasan hati menjadi kelembutan hati. Cinta bukan hanya saling memandang satu sama lain, namun bersama-sama melihat pada satu tujuan. Cinta bukanlah sesuatu yang tanpa masalah dan berani mengambil resiko. Cinta melengkapi ketidaksempurnaan yang muncul pada kita dan orang yang kita cintai. Cinta memerintah tanpa pedang dan mengikat tanpa tali. Dan cinta tidak hanya untuk dibayangkan atau dipikirkan, tetapi juga dilakukan.

Kembalikanlah cinta pada makna dan hakekatnya. Yakni rasa yang penuh kejujuran dan ketulusan. Kita tidak perlu merekayasa sesuatu untuk memberikan cinta. Kita tidak perlu bersembunyi di balik kata-kata indah untuk menyatakan cinta. Dan kita juga tidak perlu berpikir bagaimana caranya mencintai. Cinta ada untuk kita lakukan bukan hanya dipikirkan. Cukup menjadi diri kita sebagaimana adanya dan biarkan cinta itu sendiri yang menuntun kita. Cinta adalah bagian dari keistimewaan kita sebagai manusia. Dengan begitu maka cinta kita yang terlihat dan dirasakan orang lain adalah cinta yang jujur, tulus, penuh kesungguhan, dan tanpa rekayasa. Karena sesungguhnya, jika kita memberikan cinta pada orang yang mencintai kita, itu hal yang biasa. Tetapi jika kita memberikan cinta pada orang yang tidak mengenal kita atau bahkan membenci kita, itu hal yang luar biasa. Selamat Hari Valentine 2009.(ydk@0209)

You can Giving without Loving but You can't Loving without Giving

 


Design by: Pocket
This template is brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates