Wednesday, December 8, 2010

"Sesuatu" Yang Membuat Saya Kembali..


“Sadarkah kita terbawa arus dunia, nilai kehidupan seakan terlupakan..kekayaan tahta keangkuhan perlahan jauhkan kita manusia dariNya Sang Pencipta..” (Kembali by GMB)
Apa kabar sahabat bloggers ?? Sekian lama kita tidak bersua..Tentu saja saya punya cerita hasil dari “mati suri” saya selama ini :). Berhubungan dengan sepenggal lagu di atas ?? Tentu saja !! Kata demi kata dari lagu itu perlahan-lahan membangkitkan “sesuatu” yang telah lama terkubur di dasar hati saya. “Sesuatu” itu selama ini saya kubur hidup-hidup. Tujuannya sederhana, agar ia mati, entah cepat atau lambat. Saya menggantinya dengan apa yang dianggap oleh setiap manusia sebagai kewajaran dunia. Kesuksesan, karir yang menanjak, uang, dan tentu saja wanita. Bagi saya, ambisi untuk mencapai semua itu jauh lebih penting dari apa yang sudah tersedia dan apa yang sudah ada. Saya meletakkan ego pribadi di atas segala-galanya. Saya membuang segala yang berharga yang sudah saya punya selama ini. Sahabat-sahabat terbaik, pendamping yang setia dan tentu saja Tuhan Sang Pencipta. Saya melupakan itu semua, termasuk juga melupakan keinginan menulis dan menyapa anda semua. Hingga akhirnya blog ini tentu saja menjadi sangat ditelantarkan (bahkan mungkin lebih tepatnya dimatikan hehehe..).
Nah, apa yang saya dapat ?? Sebagaimana manusia pada umumnya, saya ingin semua berjalan lancar. Karir sukses, uang di tangan dan tentu saja dipuja banyak wanita. Awalnya terasa indah, terasa nikmat, meski jauh di lubuk hati “sesuatu” itu terus berteriak untuk keluar. Di mata orang saya dapatkan kesuksesan, kepercayaan dan nama baik. Saya dapatkan semua kenikmatan yang saya inginkan. Untuk mencapainya bahkan saya rela menyakiti dan “membunuh” banyak orang. Ada banyak hati yang terluka dan saya korbankan begitu saja. Apa peduli saya ?? Yang penting ambisi saya terwujud. Lagipula jelas jika orang lain ada di posisi saya, mereka akan melakukan hal yang sama. Ya, homo homini lupus, manusia menjadi serigala bagi sesamanya, itu pikiran saya.
Seperti halnya jalan tol khas Indonesia, sepertinya kisah saya akan berjalan mulus tanpa hambatan, namun ternyata banyak lubang di perjalanan yang membuat saya terjatuh. Buat saya, kejatuhan itu adalah hal yang biasa. Sesaat saya terpukul, dan “sesuatu” itu seolah memiliki harapan untuk keluar, namun kemudian saya tetap memilih untuk meneruskan ambisi dan kenakalan saya, bahkan lebih parah dari sebelumnya. Sampai akhirnya saya sadar bahwa pijakan jalan yang saya lalui selama ini goyah !!
Saya mencoba menyelidiki apa yang salah dengan pijakan saya. Dan jawabannya sederhana, pondasi dari apa yang saya bangun itu ternyata adalah air, lebih tepatnya air mata !! Ya, air mata dari apa yang telah saya buang selama ini, air mata dari mereka yang telah tersakiti selama ini, air mata dari mereka yang saya korbankan selama ini. Saat tersadar, sepertinya semua terlambat. Saya sudah terlanjur tenggelam. Apa yang saya perjuangkan selama ini tidaklah mampu menolong saya, mereka yang saya anggap sahabat meninggalkan saya, dan yang saya pikir saya cintai mengkhianati saya. Bodohnya saya, berpikir bahwa orang yang dekat pada saya saat saya sukses dipenuhi dengan ketulusan. Itu fenomena umum manusia, jadi berhati-hatilah jika anda saat ini sedang sukses atau menanjak, salah-salah anda bisa bernasib seperti saya.
Saat hampir habis detak jantung saya, “sesuatu” yang terkubur itu muncul. Air rupanya mendesak barikade yang saya pasang untuknya dan memberinya jalan untuk keluar. “Sesuatu” itu mengangkat saya, membawa saya menepi dari kepayahan saya. Ia membersihkan luka-luka saya, meski tidak langsung menyembuhkan, tapi dia mampu memulihkannya perlahan-lahan secara ajaib. Ia memberi saya mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan hati yang baru untuk merasakannya lagi. Ia membuat saya bersyukur bahwa ternyata saya masih punya harapan. Bahwa ternyata selama ini saya mencari yang indah tanpa menyadari yang saya miliki adalah yang terindah dari yang terindah. Ia memberi saya perspektif yang berbeda dan tekad untuk membangun kehidupan saya lagi. Dan disinilah saya bersama anda. Mencoba untuk membangun dari reruntuhan nampaknya hanya akan membuat saya terjebak pada masa lalu dan kenangan-kenangan yang menyakitkan. Jadi lebih baik saya membangun yang baru dengan bahan-bahan yang baru pula, bersama anda dan semua orang yang ketulusannya telah menguatkan saya.
“Sesuatu” itu membuat saya kembali,,”Sesuatu” itu adalah..NURANI..(ydk)
Selengkapnya...

 


Design by: Pocket
This template is brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates